Minggu, 14 Januari 2018

Resensi Film "Leap Year"

Film romantis yang berjudul "Leap Year" diperankan oleh aktris cantik Amy Adams (Anna) dan aktor gagah Matthew Goode (Declan). Kisah romantis dengan sedikit guyonan oleh pemeran dan lingkungan sekitar menjadi bumbu di dalamnya.
Anna adalah perempuan asal Boston yang mempunyai kesibukan sebagai pebisnis apartemen. Dia mempunyai kekasih bernama Jeremmy. Jeremmy bekerja sebagai Cardiolog. Kegiatannyapun sangat padat karena pekerjaannya yang membutuhkan banyak waktu dan interaksi dengan beberapa orang. Akan tetapi Anna sangat menyintai Jeremmy dan berharap dia akan melamar Anna. Setelah tahu Jeremmy pergi untuk tugas di Dublin dan setelah bertemu bertemu ayah kandungnya di bar, Anna berpikir ingin melamar Jeremmy di Dublin Irlandia pada tanggal 29 Februari, yang dikenal dengan "Leap Year" (Tahun Kabisat). "Leap year" adalah tradisi di mana kaum hawa melamar kaum adam.
Mereka berpacaran selama 5 tahun. Anna yang berambisi sekali mewujudkan tradisi dari Irlandia ini bergegas berangkat ke Irlandia menggunakan pesawat. Akan tetapi perjalanan menuju ke Dublin tidak lancar, karena pesawat diterpa badai. Diapun turun di Wales karena gangguan cuaca tersebut. Dia mencoba mencari jalan keluar agar dia sampai di Dublin pada tanggal 29 Februari. Solusi yang pertama dia mencoba menyewa kapal yang akhirnya gagal karean ditengah jalan kapal yang ditunggangi diterpa badai, dia memutuskan untuk kembali ke darat. Setelah beberapa berjalan kemudian terdapat restoran kecil dan penginapan milik Declan. Anna bertanya tentang transportasi menuju ke Dublin dengan beberapa orang di restoran tersebut. Hinngga beberapa solusi kemudian Anna menelepon supir taksi yang direkomendasikan oleh Declan. Anna tidak tahu ternyata yang ditelpon oleh dirinya adalah Declan sang pemilik restoran. Hingga negosiasi dilakukan oleh keduanya terkait tarif menuju Dublin. Sekali lagi Anna setuju dengan tawaran berapapun harganya, karena ambisi dia ingin melamar pacarnya. Berhubung tempat Declan adalah penginapan juga, diapun menyewa kamar. Kekonyolan terjadi di sini, bermula dari HP yang ia punya mati. Dia membutuhkan arus listrik untuk mengisi baterai HP miliknya. Setelah dicari-cari di mana stekernya, ternyata terletak di bawah ranjang tidur. Dia bergegas memasukkan chargernya, tetapi apa yang terjadi, semua berantakan sampai bangunannya runtuh menerpa pelanggan di restoran tersebut.
Petualangan dimulai, Declan mengantar Anna menggunakan mobil classic yang menjadi andalan Declan. Rintangan menghadang diawali dengan sapi yang melintang di tengah jalan yang berujung mobil yang ditumpaki oleh keduanya mundur dan masuk ke dalam parit. Kesialan keduanya menjadikan mereka berjalan kaki dan berharap ada tumpangan. Pucuk dicinta mobilpun tiba, sesuatu yang ditunggu datang dengan ramah. Tetapi lagi-lagi dengan kepolosan Anna, tasnya dimasukkan ke mobil begitu saja tanpa memasukkan dirinya ke dalam mobil. Tasnya di bawa dengan mudah oleh pemuda-pemuda yang mengendarai mobil tersebut.
Declan cuek saja dengan keadaan tersebut, tetapi tetap bertanggung jawab atas apa yang sudah dijanjikan yaitu menantarnya ke Dublin. Mereka kemudian mampir ke salah satu bar untuk mencari pertolongan di sana.
Setelah itu kesialan terjadi lagi, Anna ketinggalan kereta api menuju ke Dublin. Petugas stasiun menawarkan Anna dan Declan untuk tinggal di rumahnya dengan syarat bahwa mereka benar-benar sudah menikah. Di sini sisi romantis dimuali, dari masak bersama hingga berciuman di depan keluarga penjaga stasiun untuk menunjukkan keromantisannya. Anna merasakan getaran cinta yang Declan sandarkan di suasana romantis waktu itu.
Kemudian mereka tidak sengaja mampir ke pernikahan orang Irlandia. Declan mempunyai kenangan yang buruk tentang pernkahan karena kekasihnya dibawa pergi oleh sahabatnya. Disinilah Declan menjawab ‘apa yang akan kamu bawa jika kamu hanya punya waktu 60 detik ?’Jawabannya adalah cincin itu, cincin warisan yang dibawa sahabat dan kekasihnya dahulu. Sementara itu ketika Anna dan Declan menikmati pesta pernikahan, tidak sengaja sepatunya terbang mengenai mempelai putri, bukan itu saja wine yang ada di dekatnya tertumpah oleh ketidaksengajaan Anna. Kesenangan dan keceriaan punah begitu saja. Kesialan yang bertubi-tubi seakan-akan enggan jauh dari Anna.
Anna mabuk mabukan di pinggir pantai dan memuntahi Declan saat dia akan menciumnya. Pagi harinya di halte bus. Anna masih tidur dipangkuan Declan. Lalu dia bangun, menyelimuti Declan dengan mantelnya dan berjalan sambil menarik kopernya. Declan terbangun dan tak menemukan Anna, sementara terlihat bus yang baru saja berangkat. Declan lemas menyangka Anna pergi tanpa berpamitan atau membayarnya ??? ..... sekarang jadi 675 euro karena Anna memuntahi sepatunya jadi ditambah 67 euro hahaha.
Tapi tanpa disangka, Anna keluar dari sebuah coffee shop sambil membawa 2 gelas kopi untuk Declan. Mereka pun tersenyum dan menunggu bus selanjutnya. Saatnya tiba perpisahan. Anna sampai di hotel Jeremy (pacarnya) untuk mengambil uang dari mesin ATM. Tapi Declan ternyata tak mau menerimanya. Padahal dia terlilit hutang 1000 euro dan hanya punya waktu sepuluh hari untuk melunasinya, atau kalau tidak dia akan kehilangan barnya.
Declan tetap menjawab tidak, dan mereka menucapkan selamat tinggal. Disini terlihat jelas kalau mereka nggak ingin berpisah setelah perjalanan 3 hari yang penuh kenangan. Tapi saat Declan berbalik dan menghampiri Anna, Jeremy muncul. Apa yang terjadi ??? Jeremy melamar Anna !!!! tepat di tanggal 29 Februari tahun kabisat ! Seharusnya Anna senang kan? Tapi ekspresinya berbeda, dia sempat melirik kearah Declan yang ternyata sudah tidak ada. Akhirnya diapun menerima lamaran Jeremy.
Dimana Declan ? Dia terlihat patah hati setelah melihat anna dilamar oleh kekasihnya. Dia lalu menelpon mantan tunangannya, menemuinya di sebuah bar dan meminta cincin itu kembali. Dan setelah itu ? Semua kembali ke kehidupan masing-masing. Declan sibuk mengumpulkan uang untuk melunasi hutangnya sementara Anna yang sudah kembali ke boston, mengadakan pesta atas kemenangannya atas proyek aparteman yang ditangani bersama Jeremy. Pada saat pesta Jeremy bercerita bahwa dia melamar anna karena pimpinan proyek itu menanyakan apakah mereka sudah menikah? Itu akan lebih baik jika mereka menikah, Jika mereka menikah proyek itu ada ditangan mereka tapi jika tidak, lupakan. Jadi Jeremy menjawab bahwa mereka akan segera menikah dan akhirnya melamar anna. Agak kejam ya …. Tapi Anna nggak langsung ngamuk tuh. Dia malah berpikir, apa yang terjadi beberapa hari ini. Dia mendapatkan proyek yang dia idam-idamkan dan akhirnya Jeremy melamarnya. Kelihatan sangat sempurna, tapi apa itu yang benar-benar dia butuhkan ?
Anna melihat ke arah alarm kebakaran. Terlintas suatu ide untuk menguji dirinya sendiri. Alarm berbunyi dan semua tamu pesta berhamburan keluar. Sementara Jeremy sibuk memilih barang apa yang akan dia bawa, seperti hp, laptop, ipad, dll. Anna malah berdiri terpaku dan baru menyadari bahwa apa yang dia butuhkan nggak ada disini.
Cerita beralih ke sebuah restaurant yang ramai. Seorang pelayan membawa sebuah pai dan berkata ke bosnya bahwa ada pelanggan yang mengeluh ayamnya terlalu kering (apa hubungannya pai sama ayam?). Siie bos yang tak lain adalah Declan agak tersinggung karena Pai buatannya lezat. Dia mencari diantara para pelanggan (agak nggak sopan nih sie Declan) seperti ini “Baik, siapa yang berkata bahwa paiku tidak enak ? apa kau? Kau?” nggak ada yang mengaku. Tapi seorang gadis berambut pirang berdiri. “It’s me” deng deng deng …. Itu Anna !
Anna dengan kebraniannya melamar Declan di depan banyak orang. Sontak pelanggan menjadi terharu melihat peristiwa tersebut. Tak lama Declan menceritakan kenapa dia pergi ketika itu, cincin dari ibunya pun dikeluarkan dari sakunya dan diberikan untuk Anna.
The End

*Cerita yang bertajuk Romance-Comedy ini cukup menarik. Akan tetapi sisi "Leap Year" dari kisah ini kurang terkuak dengan rinci, jadi penonton khususnya saya kurang begitu terjerumus di dalam kisahnya. Alurnya pun gampang sekali ketebak. Walaupun begitu, sosok Anna menjadi hiburan tersendiri karena tingkahnya yang menggemaskan, hehehe...dan cantik tentunya bagi kaum adam khususnya saya. Jadi film ini enak ditonton ketika sedang menjomblo, karena menginspirasi bagaiman kisah cinta yang unik. Siapa tahu kisah para jomblowan-wati bisa lebih unik dari kisah ini. Semangat guys!


0 comments:

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 Yosep Heri Kristianto
Theme by Yusuf Fikri