Mahasiswa dan buku diktat adalah sahabat yang cenderung
dipaksa tetapi tidak pernah berakhir
saat hidup berkuliah. Hal ini terkait dengan tuntutan mahasiswa yang harus
membaca dan mempelajari buku diktat untuk menunjang mata kuliahnya. Karena buku
diktat dianggap sukar untuk mendalaminya oleh sebagian mahasiswa, sehingga
mahasiswa mencari buku bacaan yang dianggap lebih menyenangkan dan mendamaikan.
Munculah buku fiksi sebagai pelipur lara dari berbagai kepenatan aktivitas
kampus.
Buku fiksi dapat diakses dengan mudah dengan
cara on line di perpustakaan kampus.
Sehingga mahasiswa banyak yang mencarinya dengan lebih praktis dan
fleksibel. Selain buku fiksi sebagai
penyegar pikiran agar lebih rileks, buku tersebut dapat membuat kita untuk
belajar kriitis. Ketika membaca bab per bab, kita akan menemukan alur yang
menopang cerita di dalam buku fiksi tersebut. Hal ini membuat kita semakin
kritis dengan menebak-nebak bahasan di bab berikutnya dari formula cerita yang
ditawarkan di bab sebelumnya. Oleh sebab itu mahasiswa yang cenderung suka
membaca buku fiksi cenderung lebih kritis akan sesuatu hal.
0 comments:
Posting Komentar