Aku hanyalah butiran debu. Buturan debu yang
tak berguna, hanya sebagai benalu di jalanan. berbentuk seperti atom, bahkan
tak terlihat dan cenderung membinasakan. Barangkali, anginpun tak sudi untuk
menerbangkanku hinggga menembus cakrawala. Keringnya tubuh ini, dahaga dan
berkerak. Oasae yang diharapkanpun tak kunjung muncul ke permukaan. Seakan-akan
dunia ini sudah tidak dapat ku pegang lagi.
Aku hanyalah butiran debu yang menyemai dunia
ini. Walau tidak diundang, tetapi aku datang sebagai penyeimbang dinamika
kehidupan. Bukan kehidupan yang fana, tetapi kehidupan nyata dan mempunyai arti
sebenarnya. Ketika butiran debu ingin mencari sesuatu yang dapat dihinggapi dan
bersemai sepanjang hidup, angin pun bergejolak untuk melarikanku. Hanya kelemahan
dan kemunafikan yang kudapat. Itulah butiran debu.
Aku memang butiran debu, tetapi aku ingin
menjadi sebongkah batu yang kuat dan perkasa. Aku ingin menjadi penyelamat bagi
yang membutuhkan. Aku ingin menjadi dinding-dinding raksasa nan megah di pinggiran
kota. Ak ingin menjadi pelindung dan pengayom kehidupan di bumi ini. Itulah
mimpiku, mimpi butiran debu.
0 comments:
Posting Komentar