Selasa
pagi, sudah aku prediksi sebelumnya kalau hari bukan hari yang membosankan bagi
anak muridku. Sebenarnya prediksi ini bukan tanpa dasar, melainkan dengan dasar
dan perencanaan yang matang. Aku membuat perencanaan pembelajaran sejak hari Senin,
dari mulai membaca dan mempersiapkan media pembelajaran yang baru dan menarik
untuk anak-anak. Berkaitan dengan tema energi, aku mengunduh video kincir air
sebagai pembangkit listrik bagi rumah-rumah di suatu desa, PLTA dan PLTU. Aku
berharap mereka kenal dan memahami betapa pentingnya air bagi kehidupan
manusia, salh satunya mampu menggerakan turbin kincir air. Aku tak lupa untuk
berbagi motivasi dan inspirasi pada sebelum aku memutarkan video, aku memberi
semangat kalau mereka mampu membuat kincir air yang mampu menyalurkan listrik
ke rumah-rumah.
Waktunya
tiba, mereka tak sabar untuk berkenalan dengan kincir air. Menit demi menit
berlalu, antusiasme tak pernah padam oleh keriuhan kelas sebelah yang juga
belajar dengan berbagai media pembelajaran. Akhirnya, akupun melakukan evaluasi
untu mengingat apa yang mereka lihat di video. Sungguh luar biasa ketika mereka
mampu berkhayal dan ingin membuatnya di rumah mereka dengan air selokan. Aku
menjawab dengan senyuman dan tiga kata special, “kamu pasti bisa!”. Setelah
mereka mempunyai gambaran tentang air yang mampu menggerakan turbin dan
menyalurkan ke generator untuk membangkitkan listrik dari tidurnya, aku
mengajak mereka untuk membuat kincir air sederhana. Bahan yang aku dan
murid-muridku pun terbilang sederhana. Aku hanya membawa bahan gabus, tali
pancing dan kawat, sedangkan mereka mencari botol bekas di belakang sekolah.
Alatnyapun sudah ada di sekolah, ada cutter,
gunting, tang gegep, dan solasi. Langkah kerja untuk membuat kincir air
sederhana ini aku ambil di buku tema. Pekerjaan ini dilakukan kelompok, ada
yang tiga anak dalam satu kelompok, dan juga dua anak dalam satu kelompok.
Pemandangan yang sangat menarik ketika mereka berdebat dengan teman satu
kelompoknya dan membagi tugas satu sama lain. Dinamika ini yang akan membawa
mereka ke proses yang lebih dewasa suatu saat nanti. Aku hanyalah fasilitator
muda yang perlu belajar dan belajar setiap hari agar anak muridku mampu
bermimpi, karena mimpi itu tidak sulit untuk dilakukan.
Kincir air telah dibuat dengan hasil keringat mereka
masing-masing, rasanya puas dan senang hari ini bisa bekerjasama dengan mereka.
Kemudian, dibawalah kincir air ke dekat toilet sekolah, mereka berebut untuk mengalirkan
air ke kincir air, terlihat bahwa beban yang mereka ikat ke kawat penyangga
turbin terangkat ke atas dengan cepat. Hal ini membuktikan bahwa air merupakan
sumber energi yang mampu menggerakan turbin sederhana. Semoga mereka mampu
mempraktikkannya dikemudian hari dengan segala pengalaman, pengetahuan dan
keberanian yang mereka tanam sejak
sekolah dasar. Salam semangat!
0 comments:
Posting Komentar